Film "Slumdog Millionaire" yang disutradarai oleh Danny Boyle (Trainspotting, 28 Days Later) merajai Golden Globe 2009 dengan meraup empat penghargaan yaitu film dan sutradara terbaik,skenario dan tata musik terbaik. Barangkali betul kata seorang komentator di youtube: ini filem yang dibuat oleh orang barat untuk penonton orang barat, agar mereka bersyukur menjadi orang barat.
Filem dengan gambar yang bagus, kisah yang mengenaskan tentang kakak beradik muslim dari daerah slum di Mumbai. Melihat setting daerah slum di Mumbai tidak terlalu mengherankan untuk penonton Indonesia karena sering terlihat di berita-berita malam, sampah yang menyumbat sungai, gang sempit, gunungan sampah yang anak-anak tidur diatasnya, polisi yang menyiksa tersangka.
Kisahnya tentang yatim piatu bernama Jamal yang berhasil masuk dalam kuis Who wants to be a millionaire, dan secara mencengangkan berhasil hingga satu pertanyaan terakhir dengan hadiah 20 juta rupee. Masing-masing pertanyaan membawa Jamal ke masa silam dan menjelaskan mengapa dia mengetahui jawabannya. Dari kilas balik ini menjadi jelas tentang kisah Jamal dan kakaknya Salim dan teman mereka Latika. Ketika kampung mereka diserang oleh penduduk (Hindu?) dari kampung lain, mereka bertiga menjadi yatim piatu lalu diculik oleh Bos pengemis bernama Maman. Bos ini yang mereka pikir baik hati menyuruh mereka mengemis, lalu mencongkel mata teman mereka yang pandai menyanyi agar menjadi pengemis buta. Jamal dan Salim kabur dari Maman, sedangkan Latika tidak berhasil kabur bersama mereka.
Melalui filem ini kita diajak melihat akibat kemiskinan di India (barangkali hal yang sama terjadi di Indonesia?) bagi anak-anak dengan akibat sewajarnya jika mereka akan berakhir menjadi preman atau pelacur, atau menjadi orang cacat peminta-minta. Sedangkan Jamal, dia terhindar dari hal itu karena dia punya cinta sejati terhadap Latika. Gambar-gambar daerah slum dan stasiun kereta yang berwarna warni, musik yang menarik, dan waktu filem berakhir tidak lupa ada adegan menari bersama ala filem India. Harus nonton!
Comments