Goa lawah berlokasi di kabupaten Klungkung kurang lebih 1 jam perjalanan dari kota Denpasar ke arah timur arah ke Pelabuhan Padang Bai. Disini terdapat Pura Goa Lawah yang merupakan salah satu tempat bersembahyang paling sakral.
Untuk wisatawan yang mau masuk ke areal Pura dan Goa ini hanya perlu membayar Rp 3000 dan tambahan Rp 6000 untuk meminjam kain dan selendang ikat pinggang yang harus selalu digunakan di areal Pura.
Dari areal pelataran, kita memasuki areal Pura. Didalamnya ada bangunan-bangunan pura, beberapa bale untuk bersembahyang. Di mulut Gua terdapat palinggih stana dan meru. Mulut gua sangat besar, sekitar 20 meter lebarnya. Kita tidak boleh masuk ke dalam gua. Di langit-langit gua bergantungan ribuan kelelawar yang tidak terusik dengan kegiatan disekeliling mereka. Dari sinilah nama Goa Lawah berasal, Goa Kelelawar.
Ketika saya kesana di Pura ini sedang banyak umat yang beribadah, berombong-rombongan. Tua muda, besar kecil. (Oh ya hal menarik di Bali di jalan-jalan banyak papan bertuliskan ‘hati-hati ada upacara sembahyang’ untuk menutup jalan yang disponsori merk rokok). Rombongan umat mengantri dengan sabar menunggu giliran. Seorang Pendeta duduk di Bale yang tinggi sambil berdoa dan menggerakkan lonceng. Umat mengikuti dengan khusyu. Lalu ada doa yang dinyanyikan seorang pendeta perempuan, kedengaran sayup-sayup dan cukup menyentuh perasaan. Upacara ini diakhiri dengan pemercikan air suci yang diusapkan ke kepala umat dan diminum dua kali. Suasana pura, kepakan kelelawar, gumaman doa, keheningan, bunyi lonceng dan aroma dupa membaur menimbulkan aura magis dan menyentuh.
Ada juga rombongan yang membawa gamelan dan gongnya sendiri yang dimainkan sebelum dan setelah bersembahyang. Para peziarah mengenakan pakaian khas Bali, yang perempuan mengenakan kebaya putih dan kain batik dengan selendang diikat di pinggang, yang lelaki mengenakan ikat kepala, kain batik berwiron dan satu helai kain lagi dipinggul. Mereka menempelkan beras di kening antara kedua mata.
Seseorang memberi penjelasan bahwa upacara ini merupakan rangkaian ngaben dan kelompok- kelompok peziarah merupakan orang-orang dari satu keluarga. Pura ini merupakan Pura laut, sedangkan Pura gunungnya di Besakih. Rangkaian ngaben memerlukan persembahyangan di kedua pura ini.
Dari Goa lawah kita bisa langsung menyeberang jalan kearah pantai ( sebelumnya jangan lupa kembalikan kain dulu!). Memandang pemandangan indah pantai dengan Nusa Penida di kejauhan sambil minum kelapa muda...mmmmm ...Bali memang cantik..!
*Klik foto untuk mengetahui sumbernya.
Comments