Tulisan ini dibuat untuk kompasiana
Kita semua sepakat kalau sinteron kita semuanya payah, kan? Banyak postingan-postingan tentang betapa menyebalkannya sinteron-sinteron itu. Dan betapa sinteron jelek saja dibuat sampe tujuh seasons! Sucks!
So,.. apa yang akan kita perbuat? Pasrah dengan kekuatan rating yang maha kuasa itu?
Saya ingat beberapa tahun lalu ada beberapa filem seri tivi yang diproduksi dengan semangat melawan arus, seperti serial Arisan, dan satu lagi yang dibintangi Dian Sastro dan Tora Sudiro, yang kelihatannya gagal, buktinya cuma tayang beberapa kali saja. Padahal serial itu sebetulnya ceritanya menarik, tapi, sepertinya ada yang kurang. Action nya kurang, terkesan lambat, atau apa ya?
Yang saya perhatikan dari serial-serial luar negeri (baca: Amerika) yg pernah saya tonton, saya terkesan selain dengan kualitas gambar dan akting yang bagus, adalah bahwa ceritanya menarik, logis (bahkan untuk cerita khayal banget), mengaduk-aduk emosi, kalau seria komedi ya lucu, dan yang pasti ada pesan moral yang bisa kita ambil. Tentu saja logis disini tetap tidak logis.. masa anggota polisi semuanya cakep cantik dan gaya gitu? Rambutnya pada tersisir rapi lagi.. tapi tetap aja penonton senang, namanya juga hiburan..
Saya mengambil kesimpulan bahwa kejelekan sinetron Indonesia adalah cerminan dari kurangnya penulis naskah tivi yang baik. Saya tidak bilang bahwa penulis kita buruk, kita punya sangat banyak penulis yang hebat-hebat, tapi masalahnya, para penulis hebat itu tidak menulis untuk tivi! Disinilah saya ingin mengusik para kompasianers: Wahai para penulis Kompasiana yang hebat-hebat: masa depan sinetron Indonesia bisa jadi ada di tangan anda!
Saya kurang tau tentang bisnis televisi, tapi daripada hanya mengeluh mengenai kualitas sinetron yang buruk alangkah baiknya kalau para penulis fiksi mulai menulis naskah sinetron yang seru dan keren. Menariknya, ternyata modal cerita yang kuat bukan satu-satunya modal untuk sukses dibidang sinetron ini, ada trik-trik supaya pemirsa tidak mengganti channel setelah menonton selama setengah jam.
Setelah saya browsing ternyata menulis naskah televisi tidak sama dengan menulis novel atau cerpen. Ini hal yang berbeda. Saya menerjemahkan beberapa trik cara menulis skript tivi, semoga berguna.
1. Pilih Genre
Sebelum memulai menulis skript, pilih genre yang mau kita buat: drama, film tivi, atau komedi situasi. Untuk pemula lebih baik menulis drama karena lebih mudah daripada membuat sitcom. Untuk itu kita akan membahas mengenai genre drama.
2. Drama.
Acara yang durasinya ½ sampai 1 jam dan suasananya serius masuk kategori drama, seperti filem CSI, Dexter, Sopranos.
Struktur drama televisi adalah sbb:
Teaser (penarik minat) – iklan – Act I – iklan – Act II – iklan – Act III – iklan – Act IV – iklan – tag (keterangan sutradara dlsb)
• Skrip sebaiknya ditulis dengan font Courir no 12.
• Semua skrip tivi dimulai dengan transisi, misalnya FADE IN, DARI GELAP, PEMBUKAAN, ditulis dimarjin sebelah kiri, seperti ini:
• Dua spasi dibawah transisi adalah keterangan tempat untuk teaser, atau Judul Scene. Ketikan anda akan terlihat seperti ini:
Keterangan tempat terdiri dari tiga elemen:
1. INT atau EXT singkatan dari Interior/Exterior, atau Didalam/Diluar.
2. Lokasi; tempat terjadinya scene. Keterangan sebaiknya singkat saja dan tanpa deskripsi emosi.
3. Waktu. Biasanya siang/malam atau lebih spesifik, misalnya 15:00, kalau hal itu penting untuk plot.
Keterangan tempat diperlukan setiap kita merubah lokasi.
• Blok Action untuk TEASER. Disini kita bisa menulis detil dari lokasi dan menerangkan apa yang karakter lakukan pada saat itu.
Setiap kali sebuah karakter diperkenalkan untuk pertama kali, nama karakter ditulis tebal dan biasanya umur karakter ditulis dalam tanda kurung, contoh:
Perhatikan bahwa deskripsi karakter mengikuti perkenalan. Deskripsi karakter boleh sangat detil tapi jangan terlalu panjang sampai mengganggu momentum skript.
• Kalau karakter sudah siap berbicara, tekan dua spasi dengan indentasi 5 cm (tab). Ketik nama karakter dengan huruf besar.
Kadang ada karakter yang tidak bernama, kita bisa tulis PEGAWAI, PEJALAN KAKI, PENYANYI ROCK, bisa diberi nomor kalau ada beberapa orang.
• Sekarang karakter bisa dibuat berbicara. Percakapan dibuat sempit 2 cm dari margin kiri dan 5 cm dari margin kanan.
Perhatikan bahwa blok aksi setelah dialog tulisan UANG KERTAS dan ORANG-ORANG ditulis dengan huruf besar. Setiap kata yang menggambarkan satu atau lebih orang, seperti KELOMPOK, MASSA, ANAK-ANAK, ZOMBIE harus ditulis dengan huruf besar, seperti juga prop penting (barang-barang), dan bunyi-bunyian seperti TIK TIK TIK, BRAK, DOR atau WUUUSH!
• Kalau mau merubah scene buat dua spasi kebawah dan beri keterangan tempat untuk scene selanjutnya:
• Selesai menulis TEASER, tulis ACT I pada halaman baru
Barangkali bisa diperhatikan kadang ketika kita menonton satu filem seri tivi, terakhirnya iklan tambah lama dan filemnya makin sebentar-sebentar? Itu memang dibuat seperti itu. Pada televisi Act I biasanya yang terpanjang, Act selanjutnya tambah pendek, supaya pemirsa tertarik pada cerita awal, sehingga mereka akan menonton iklan pada akhirnya.
Pada ahir Act I tekan spasi 3 kali dan tulis 'Akhir Dari Act I' ditengah tengah.
Segitu saja pendahuluan dari saya, untuk lengkapnya silakan liat tulisan aslinya disini
Contoh skript filem tivi bisa dilihat disini
Buat teman-teman yang suka menulis fiksi, ditunggu naskah tivinya supaya bisa kita komen: dipuji, dibedah dan dikritik rame-rame. Siapa tau dibaca mister Punjabi, keberuntungan adalah kombinasi dari persiapan dan waktu yang tepat!
Ayo buat skript sinetron bermutu! boikot sinetron ecek-ecek!
Kita semua sepakat kalau sinteron kita semuanya payah, kan? Banyak postingan-postingan tentang betapa menyebalkannya sinteron-sinteron itu. Dan betapa sinteron jelek saja dibuat sampe tujuh seasons! Sucks!
So,.. apa yang akan kita perbuat? Pasrah dengan kekuatan rating yang maha kuasa itu?
Saya ingat beberapa tahun lalu ada beberapa filem seri tivi yang diproduksi dengan semangat melawan arus, seperti serial Arisan, dan satu lagi yang dibintangi Dian Sastro dan Tora Sudiro, yang kelihatannya gagal, buktinya cuma tayang beberapa kali saja. Padahal serial itu sebetulnya ceritanya menarik, tapi, sepertinya ada yang kurang. Action nya kurang, terkesan lambat, atau apa ya?
Yang saya perhatikan dari serial-serial luar negeri (baca: Amerika) yg pernah saya tonton, saya terkesan selain dengan kualitas gambar dan akting yang bagus, adalah bahwa ceritanya menarik, logis (bahkan untuk cerita khayal banget), mengaduk-aduk emosi, kalau seria komedi ya lucu, dan yang pasti ada pesan moral yang bisa kita ambil. Tentu saja logis disini tetap tidak logis.. masa anggota polisi semuanya cakep cantik dan gaya gitu? Rambutnya pada tersisir rapi lagi.. tapi tetap aja penonton senang, namanya juga hiburan..
Saya mengambil kesimpulan bahwa kejelekan sinetron Indonesia adalah cerminan dari kurangnya penulis naskah tivi yang baik. Saya tidak bilang bahwa penulis kita buruk, kita punya sangat banyak penulis yang hebat-hebat, tapi masalahnya, para penulis hebat itu tidak menulis untuk tivi! Disinilah saya ingin mengusik para kompasianers: Wahai para penulis Kompasiana yang hebat-hebat: masa depan sinetron Indonesia bisa jadi ada di tangan anda!
Saya kurang tau tentang bisnis televisi, tapi daripada hanya mengeluh mengenai kualitas sinetron yang buruk alangkah baiknya kalau para penulis fiksi mulai menulis naskah sinetron yang seru dan keren. Menariknya, ternyata modal cerita yang kuat bukan satu-satunya modal untuk sukses dibidang sinetron ini, ada trik-trik supaya pemirsa tidak mengganti channel setelah menonton selama setengah jam.
Setelah saya browsing ternyata menulis naskah televisi tidak sama dengan menulis novel atau cerpen. Ini hal yang berbeda. Saya menerjemahkan beberapa trik cara menulis skript tivi, semoga berguna.
1. Pilih Genre
Sebelum memulai menulis skript, pilih genre yang mau kita buat: drama, film tivi, atau komedi situasi. Untuk pemula lebih baik menulis drama karena lebih mudah daripada membuat sitcom. Untuk itu kita akan membahas mengenai genre drama.
2. Drama.
Acara yang durasinya ½ sampai 1 jam dan suasananya serius masuk kategori drama, seperti filem CSI, Dexter, Sopranos.
Struktur drama televisi adalah sbb:
Teaser (penarik minat) – iklan – Act I – iklan – Act II – iklan – Act III – iklan – Act IV – iklan – tag (keterangan sutradara dlsb)
• Skrip sebaiknya ditulis dengan font Courir no 12.
• Semua skrip tivi dimulai dengan transisi, misalnya FADE IN, DARI GELAP, PEMBUKAAN, ditulis dimarjin sebelah kiri, seperti ini:
• Dua spasi dibawah transisi adalah keterangan tempat untuk teaser, atau Judul Scene. Ketikan anda akan terlihat seperti ini:
Keterangan tempat terdiri dari tiga elemen:
1. INT atau EXT singkatan dari Interior/Exterior, atau Didalam/Diluar.
2. Lokasi; tempat terjadinya scene. Keterangan sebaiknya singkat saja dan tanpa deskripsi emosi.
3. Waktu. Biasanya siang/malam atau lebih spesifik, misalnya 15:00, kalau hal itu penting untuk plot.
Keterangan tempat diperlukan setiap kita merubah lokasi.
• Blok Action untuk TEASER. Disini kita bisa menulis detil dari lokasi dan menerangkan apa yang karakter lakukan pada saat itu.
Setiap kali sebuah karakter diperkenalkan untuk pertama kali, nama karakter ditulis tebal dan biasanya umur karakter ditulis dalam tanda kurung, contoh:
Perhatikan bahwa deskripsi karakter mengikuti perkenalan. Deskripsi karakter boleh sangat detil tapi jangan terlalu panjang sampai mengganggu momentum skript.
• Kalau karakter sudah siap berbicara, tekan dua spasi dengan indentasi 5 cm (tab). Ketik nama karakter dengan huruf besar.
Kadang ada karakter yang tidak bernama, kita bisa tulis PEGAWAI, PEJALAN KAKI, PENYANYI ROCK, bisa diberi nomor kalau ada beberapa orang.
• Sekarang karakter bisa dibuat berbicara. Percakapan dibuat sempit 2 cm dari margin kiri dan 5 cm dari margin kanan.
Perhatikan bahwa blok aksi setelah dialog tulisan UANG KERTAS dan ORANG-ORANG ditulis dengan huruf besar. Setiap kata yang menggambarkan satu atau lebih orang, seperti KELOMPOK, MASSA, ANAK-ANAK, ZOMBIE harus ditulis dengan huruf besar, seperti juga prop penting (barang-barang), dan bunyi-bunyian seperti TIK TIK TIK, BRAK, DOR atau WUUUSH!
• Kalau mau merubah scene buat dua spasi kebawah dan beri keterangan tempat untuk scene selanjutnya:
• Selesai menulis TEASER, tulis ACT I pada halaman baru
Barangkali bisa diperhatikan kadang ketika kita menonton satu filem seri tivi, terakhirnya iklan tambah lama dan filemnya makin sebentar-sebentar? Itu memang dibuat seperti itu. Pada televisi Act I biasanya yang terpanjang, Act selanjutnya tambah pendek, supaya pemirsa tertarik pada cerita awal, sehingga mereka akan menonton iklan pada akhirnya.
Pada ahir Act I tekan spasi 3 kali dan tulis 'Akhir Dari Act I' ditengah tengah.
Segitu saja pendahuluan dari saya, untuk lengkapnya silakan liat tulisan aslinya disini
Contoh skript filem tivi bisa dilihat disini
Buat teman-teman yang suka menulis fiksi, ditunggu naskah tivinya supaya bisa kita komen: dipuji, dibedah dan dikritik rame-rame. Siapa tau dibaca mister Punjabi, keberuntungan adalah kombinasi dari persiapan dan waktu yang tepat!
Ayo buat skript sinetron bermutu! boikot sinetron ecek-ecek!
Comments