Jembatan Cirahong, Kokoh dan Indah



Waktu ke Ciamis sengaja kami berbelok kanan kearah Manonjaya, hanya untuk melihat Jembatan Cirahong. Jembatan ini terbuat dari besi baja menghubungkan sungai Citanduy antara Panyingkiran dan Manonjaya. Jembatan buatan Belanda ini seharusnya sudah ada pada tahun 1894, karena pada tahun itu Surabaya-Jakarta telah terhubung melalui kereta api. Sepanjang 200 meter, jembatan ini masih kokoh dan berfungsi baik. Lebar jembatan tidak terlalu lebar, pas untuk satu mobil. Jembatan ini bertingkat, diatas untuk kereta api, dibawah untuk mobil dan motor.



Argowilis CC20309


Pemuda dan desa setempat memungut retribusi untuk mobil dan motor yang lewat sebesar Rp 1000 dan Rp 500. Retribusi digunakan untuk perawatan jembatan yaitu mengganti kayu penutup rangka besi setiap dua tahun sekali (info dari kompas, semoga informasi ini benar)
Inside Cirahong Bridge


Para pemuda mengatur supaya mobil lewat bergantian arah. Melintasi jembatan cukup menegangkan, hampir seperti menaiki wahana di Dufan. Bunyi kriek kriek balok kayu yang beberapa tampak sudah pecah  (!) cukup menegangkan. Pemandangan priangan yang sangat indah dengan sungai, sawah, pepohonan hijau bisa kita lihat dari atas jembatan.

Seharusnya jembatan yang dibuat jaman sekarang pastinya lebih kuat dan indah ya, jembatan jadul aja kokoh dan cantik gitu...
1297645912826710972

Comments