Kecak Harus Dipatenkan Juga?

Gara-gara menulis tentang tari Kecak, dengan tidak sengaja saya menemukan video-video menarik tentang Kecak.  Kecak ternyata sudah diinterpretasikan secara luas dan internasional.  Kalau mengaku orang Indonesia, pasti bangga melihatnya!  Kalau kita biasanya mengadopsi kesenian barat, pada Kecak inilah giliran barat yang mengadopsi kesenian kita.  Sekarang tinggal kita yang memutuskan, mau jadi follower terus atau difollow orang lain juga? Makanya, ayo dong kebudayaan kita selain dilestarikan, dikembangkan juga.  Dan ujungnya tidak berbatas!

Musisi Glenn Kotche membuat komposisi dengan meniru suara para penari kecak dengan perangkat drum dan perkusinya.



Sebuah paduan suara sekolah perempuan sedang berlatih komposisi Tjak! yang dibuat oleh Stephen Hatfield. Hoya mena hoya menanya gak nahan :D


Para yogi di festival Burning Man melakukan workshop Nyanyian Monyet (monkey chant).


Tidak ketinggalan karya dari Indonesia sendiri. Ini interpretasi kecak dari SMA Kanisius Jakarta (barangkali belum bisa dibilang interpretasi, karena masih mirip aslinya).


Atau bagaimana menurut kalian? apa semua orang itu kita tuntut untuk penjiplakan? atau kita bunuh mereka semua karena berani-beraninya menghina dengan menafsirkan seenaknya karya bangsa kita yang sangat sakral indah elok rupawan tanpa cela ini?

Interpretasi = penafsiran.

Comments