Jangan Antri! Kata Dahlan Iskan

Revs & Cost in le Louvre !

Ini kutipan dari berita di detik finance 16 April 'Dahlan Iskan: Masuk Tol Harusnya Nggak Antre':
"Pada tulisannya di tol Pasteur itu, intinya gini, Tertiblah waktu antre masuk tol. Jangan serobot," cerita Dahlan, yang melihat iklan tersebut beberapa saat lalu.

 "Harusnya ada permasalahan mendasar lain yang lebih penting. Tulisan di tol Pasteur seolah-olah di zaman modern ini Jasa Marga masih mentolerir antrian, dan jangan serobot," tegas Dahlan.

Menurutnya, tulisan ini diubah. "Harusnya jangan tertibkan orang antre. Tapi jangan antre," ucapnya.

Barangkali komentar Dahlan Iskan itu terdengar aneh : bukannya menyetujui untuk menertibkan orang antre, malahan menganjurkan untuk jangan antre.


Kebetulan sekali jaman dahulu kala saya pernah kerja di fastfood yang franchise Amerika. Waktu itu kita juga dicekoki dengan hal yang serupa, tidak boleh ada antrian!  Antrian di satu cash register tidak boleh lebih dari 3 orang. Satu orang dapat target waktu menunggu hanya 3 menit, dan service time tidak lebih dari satu menit! Begitu antrian di kasir mencapai 3 orang, kasir baru harus dibuka. Jam makan siang atau makan malam semua kasir harus buka, kasir beristirahat di jam sepi sebelum rush hour.

Tentu saja hal ini tidak bisa diterapkan pada outlet-outlet luar biasa yang pengunjungnya melebihi normal. Waktu itu outlet terbesar punya register sampai 18 buah dan counter yang panjangnya mencapai 10 meter. Di jam-jam sibuk kasir utama mengumpulkan uang di tiap register (istilahnya: skimming) saking register kepenuhan uang tidak bisa ditutup (*mata hijau)

Saya pikir itulah yang dimaksud dengan Dahlan Iskan jangan antre. Tulisan di gerbang tol itu seperti memaklumkan para calon pembayar tol untuk siap antri, dan antrinya harus rapi dan sabar, tidak boleh menyerobot. Padahal etos yang harusnya dibangun oleh pengelola jalan tol adalah: bagaimana supaya tidak terjadi antrian di gerbang tol. Pintu tol diperbanyak, service time dikurangi.

Ini juga yang harusnya disadari oleh pengelola bis trans Jakarta.  Jangan biarkan pelanggan menunggu terlalu lama, perbanyak armadanya! kayak orang susah aja, katanya Jakarta APBD nya gede? herann..

Comments